Senin, 22 Desember 2008

Interpretasi Citra Landsat untuk Kajian Geomorfologi di daerah Cipatujah Kab. Tasikmalaya

Deskripsi Umum daerah Penelitian

Kabupaten Tasikmalaya, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Ibukotanya adalah Singaparna, sekitar 380 km sebelah tenggara Jakarta. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Majalengka di utara, Kabupaten Ciamis dan Kota Tasikmalaya di timur, Samudra Hindia di selatan, serta Kabupaten Garut di barat.
Sebagian besar wilayah Kabupaten Tasikmalaya merupakan daerah pegunungan, dengan puncaknya Gunung Galunggung dan Gunung Telagabodas. Tasikmalaya memiliki iklim tropis dengan suhu rata-rata di dataran rendah 20°-34° C dan di dataran tinggi 18°-22° C. Curah hujan rata-rata 2.072 mm/tahun
Lokasi Penelitian yang kami lakukan lebih dipusatkan di daerah kecamatan Cipatujah, Cikalong, dan Karan nunggal yang merupakan bagian dari beberapa kecamatan di kabupaten Tasikmalaya, adapun deskripsi lokasinya adalah sebagai berikut :

1. Kecamatan Cikalong
Letak Geografis, Kecamatan Cikalong terletak antara 107 00-107 00 BT dan 5 50-6 30 LS dan terletak dibagian selatan Kota Tasikmalaya dengan jarak ± 80 Km. Secara fisik Kecamatan Cikalong mempunyai luas 13291,966 Ha,
Penggunaan Lahan :
• Tanah Darat: ± 9111, 566 Ha
• Tanah Sawah: ± 3545,400 Ha
• Tanah Kehutanan: ± 635 Ha.
Jumlah penduduk Kecamatan Cikalong 54.640 orang. Terdiri dari : Laki-laki = 27.364 orang , Perempuan= 27.276 orang, jumlah Kepala Keluarga (KK) : 15.781 KK

2. Kecamatan Karangnunggal
Geografis, Luas Wilayah Kecamatan Karangnunggal ± 128.210 ha (128,21 km2 ) terdiri dari : Darat = 123.812 Ha., Sawah = 4.398 Ha.
Batas Administrasi
~ Sebelah Utara : Kecamatan Cibalong dan Bojongasih
~ Sebelah Selatan : Samudra Indonesia
~ Sebelah Timur : Kecamatan Cikalong dan Cikatomas
~ Sebelah Barat : Kecamatan Bantarkalong dan Cipatujah
Jumlah Penduduk : 71.810 Jiwa, Laki-laki : 35.826 Jiwa, Perempuan : 35.984 Jiwa. Kepala Keluarga : 21.503 KK, Kepadatan Penduduk : 559 Jiwa/Km

3. Kecamatan Cipatujah
Letak Geografis, di sebelah selatan Kabupaten Tasikmalaya, dengan jarak 75 Km dari ibu kota kabupaten. Dengan luas wilayah 22.440 ha dan memiliki jumlah penduduk sekitar 54.766 jiwa, 16.619 KK
Potensi Unggulan Kawasan Wisata Cipatujah, mempunyai obyek dan daya tarik wisata di area kurang lebih 115 Ha. Meliputi 5 desa yaitu : Desa Ciheras (Pantai Batu Kacakup) Desa Ciandum, Desa Cipatujah (Pasanggrahan, Cikidang), Desa Sindangkerta ( Desa Taman Wir, Taman Lengsar dan Taman Sabut) dan Desa Cikawunggading (TPI Pamayang. Konservasi Penyu Hijau ). Wisata pemandian air panas dapat dicapai dari jalan Raya Ciheras dengan jarak 2,5 KM, berlokasi di Desa Cipanas dengan luas kurang lebih 2 Ha. Bahan tambang yang tersedia Fosfat, Gamping, Zeolit, Pasir Besi, Kaolin, Mangan, Tanah liat dan Batu Arang.

Kondisi Geologi
Kecamatan Cipatujah, Cikalong, dan Karangnunggal dilihat dari kondisi geologinya dapat dikelompokan menjadi beberapa unit geologi, yaitu :
1. Anggota Batu Gamping Formasi Pamutuan, dengan unit geologi batu gamping pasiran, kalsilutit, dan napal
2. Endapan Aluvium, dengan unit geologi lanau, pasir, krikil, dan krakal
3. Formasi Bentang, dengan unit geologi batupasir gampingan, batupasir tufan bersisipan serpih dan lensa-lensa batu gamping
4. Formasi Jampang, dengan unit geologi batuan breksi dan tuf
5. Anggota Genteng Formasi Jampang, dengan unit geologi tuf berseling dengan breksi dan sisipan-sisipan batu gamping


Interpretasi Citra Landast Daerah Kajian



Dari hasil interpretasi citra landsat dengan menggunakan Band 457, seperti gambar di atas kita dapat memperkirakan bentukan-bentukan yang ada pada daerah penelitian.
Dalam menginterpretasi citra satelit di atas kami menggunakan kaidah interpretasi seperti bentuk, warna, rona, situs, dan tekstur, sehingga hasil dari interpretasi yang kita lakukan bisa lebih akurat.
Untuk daerah karst dilihat dari aspek teksturnya memiliki tekstur yang sedang sampai kasar dan berbercak, lain halnya dengan bentukan asal fluvial yang memiliki tekstur yang halus, dan bentukan asal structural yang memiliki tekstur yang kasar.
Untuk lebih jelasnya data hasil interpretasi dan cek langsung di lapangan dapat dilihat pada table dibawah

Hasil Interpretasi Bentukan Geomorfologi
No Karakteristik Citra Landsat Hasil Interpretasi Hasil Uji Lapangan Kesimpulan
Bentuk Tekstur Warna Rona Situs
1 Datar Halus Putih (kebiruan) – kecoklatan Cerah Dekat aliran sungai Fluvial Dataran digunakan sebagai area persawahan Fluvial
2 Topografi karst, bergelombang dan curam Sedang Coklat muda –coklat tua Cerah-sedang berbercak Dekat Perbukitan Karst Ditemukan batu-batau gamping yang di jadikan oleh masyarakat sebagai bahan baku apu Karst
3 Perbukitan landai – bergelombang Perbukitan Halus - Sedang Putih - kekuningan Cerah Dekat perbukitan Denudasional Ditemukannya batuan-batuan yang tersingkap ke permukaan akibat erosi Denudasional
4 Perbukitan bergelombang – terjal Sedang – kasar Coklat tua gelap Di Perbukitan Struktural Bukit – bukit yang memanjang sebagai indicator adanya kelurusan-kelurusan Struktural
5 Bentuklahan datar halus Biru muda - biru gelap Dekat pesisir Pesisir Pesisir dan ditemukan pasir-pasir besi Marine

Hasil Interpretasi Satuan Geomorfologi
No Karakteristik Citra Landsat Hasil Interpretasi Hasil Uji Lapangan Kesimpulan
Bentuk Tekstur Warna Rona Situs
1 Datar Halus - sedang Putih (kebiruan) – kecoklatan Cerah, Dekat aliran sungai Dataran Aluvial dataran banjir Dataran alluvial digunakan sebagai area persawahan Dataran aluvial
2 Sungai berkelak – kelok Halus - sedang Hitam Gelap, Bagian Sungai Meander Sungai berkelak- kelok membentuk pola seperti tapal kuda Meander
3 Topografi karst, bergelombang dan curam Kasar Coklat muda –coklat tua Cerah-sedang berbercak Dekat Perbukitan Bukit Karst Perbukitan karst dengan kemirigan lereng > 45 o ditemukan juga batu gamping Bukit karst
4 Perbukitan landai – bergelombang Halus - Sedang Putih - kekuningan cerah Dekat perbukitan Perbukitan terkikis Ditemukannya batuan-batuan yang tersingkap ke permukaan akibat erosi Perbukitatan tekikis
5 Perbukitan bergelombang – terjal Sedang - kasar Coklat tua gelap Di perbukitan Perbukitan Bukit – bukit yang memanjang Kelurusan
6 Bentuklahan datar Biru muda - biru gelap Dekat laut Pesisir Pesisir dan ditemukan pasir-pasir besi Pesisir

Pembahasan
Dari Hasil Interpretasi Citra Kita dapat mengetahui bahwa :
1. Bentukan Asal Fluvial
Bentukan Asal Fluvial pada citra di tunjukan dengan bentuklahan datar, dengan tekstur yang halus sampai sedang, rona cerah, warna putih (kebiruan) sampai kecokelatan, dan situsnya dekat aliran sungai
Bentukan asal fluvial ini digunakan oleh penduduk sebagai lahan pertanian dan pemukiman penduduk, hal tersebut dikarenakan tanahnya merupakan tanah aluvial yang subur.
Dari citra ini pun menunjukan unit-unit geomorfologinya, seperti dataran aluvial, meander, dataran banjir, semuanya terinterpretasi di citra dengan takstur halus dengan warna yang cerah kekuningan-kecoklatan, serta situsnya dekat sungai. Bentukan asal Fluvial ini terutama berada di daerah desa Cikalong dan desa Mandalajaya kecamatan Cikalong.

2. Bentukan Asal Karst
Bentukan Asal Karst pada citra di tunjukan dengan bentuklahan yang bergelombang-berbukit dengan tekstur sedang-kasat dan berbercak, rona gelap dengan warna coklat muda sampai coklat tua, dan situsnya dekat perbukitan
Dari hasi cek langsung dilapangan daerah ini terdapat batu-batu gamping yang digunakan oleh sebagian penduduk sebagai bahan baku apu, daerah bentukan ini pun di manfaatkan sebagai daerah pesawahan tadah hujan.
Dari citra pun bisa terlihat unit-unit geomorfologi pada daerah tersebut berupa perbukitan karst, yang terinterpretasi dengan takstur kasar berbukit, dengan rona gelap dan warna coklat tua. Dan dari hasil pengamatan langsung di lapangan kita pun dapat melihat di daerah tersebut terdapan bukit-bukit karst Bentukan asal Karst ini terutama berada di daerah Kampung Suka haji dan kampung Pasir Sireum desa Mandalajaya kecamatan Cikalong
3. Bentukan Asal Struktural
Bentukan asal struktural pada citra di tunjukan dengan bentuklahan perbukitan dengan kelurusan-kelurusan, yang bertekstur kasar dengan rona gelap dan warna coklat yang berasosiasi dengan adanya struktur patahan di daerah tersebut.
Dari hasil pengamatan langsung di lapangan kita dapat melihat kelurusan-kelurusan tersebut dengan perbukitan yang terlihat lurus dan sejajar. Bentukan asal Struktural ini terutama berada di daerah kecamatan Ciandum

4. Bentukan Asal Denudasional
Bentukan asal denudasional dalam citra terinterpretasikan dengan tekstur yang sedang-kasar, dengan rona cerah dan warna putih kekuningan, bentuk lahan yang bergelombang-berbukit.
Dari hasil pengamatan di lapangan kita dapat melihat bentukan denudasional sebagai perbukitan yang terkikis karena erosi, batuan asal tersingkap kepermukaan sehingga dapat terlihat. Erosi merupakan proses yang dominan di daerah ini. Bentukan asal Denudasional ini terutama berada di daerah Kecamatan Cipatujah

5. Bentukan Asal Marine
Bentukan asal marine pada citra terinterpretasi dengan bentuklahan datar dengan tekstur halus, dengan rona sedang-gelap dan warna kebiruan, situs terletak dekat pantai – pesisir.
Dari hasil pengamatan di lapangan terlihat bahwa bentukan asal marine ini berupa pesisir dan di sana kita pun dapat melihat hamparan pasir besi, di derah kajian ini ditumbuhi banyak pohon-pohan pandan sulam. Bentukan asal Marine ini terutama berada daerah pesisir di desa Mandalajaya kecamatan Cikalong